ADS

Paket Diduga Bom Dikirim Ke Mantan Presiden Obama Dan Mantan ...

Dinas Rahasia Amerika Serikat menyampaikan telah menggagalkan pengiriman paket-paket yang diduga berisi bom berdaya ledak rendah ke rumah mantan Presiden Barack Obama dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.

Perangkat itu ditemukan oleh tim teknisi yang menyidik surat dan paket dengan tujuan para mantan pejabat Amerika Serikat.

Menurut Dinas Rahasia Amerika Serikat, paket yang ditujukan kepada Nyonya Clinton ditemukan pada Selasa malam (23/10).

"Pada tanggal 24, 2018 pagi ini, paket kedua yang dialamatkan ke kediaman mantan Presiden Barack Obama ditemukan oleh pegawai Dinas Rahasia di Washington, DC." Demikian suara pernyataan Dinas Rahasia Amerika Serikat.

"Kedua paket tersebut digagalkan sebelum hingga ke alamat tujuan. Para peserta tidak hingga mendapatkan paket tersebut dan mereka tidak berisiko mendapatkan paket itu."

Presiden Trump mengecam mereka yang menentukan jalan kekerasan dengan menyampaikan agresi ibarat itu tidak memiliki daerah di Amerika Serikat.

"Di saat-saat ibarat ini kita perlu bersatu. Kita perlu bersatu padu dan mengirim pesan sangat terang bahwa semua jenis bahaya atau agresi kekerasan politik tidak memiliki daerah di Amerika Serikat."

Dikatakannya Biro Penyelidik Federal (FBI) telah memberikan briefing kepadanya dan "sekarang dilakukan penyelidikan skala besar".

"Keselamatan rakyat Amerika yaitu prioritas saya yang paling tinggi dan paling mutlak," jelasnya.

Politikus liberal

Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengkritik hal yang disebut "retorika terlalu panas" yang mendorong orang ke jalan kekerasan, suatu acuan yang dilaporkan tampak ditujukan ke arah Presiden Trump.

Paket-paket serupa juga dikirimkan ke sejumlah politikus liberal dan mantan pejabat, selain juga ke kantor televisi CNN yang sempat dievakuasi pada Rabu (24/10).

Di antara mantan pejabat yang juga dikirimi paket yang diduga berisi bom yaitu mantan Direktur CIA John Brennan. Paket-paket mencurigakan lainnya dikirim ke politikus Demokrat, Maxine Waters dan mantan Jaksa Agung Eric Holder. Paket-paket itu sedang diselidiki pihak berwenang.

Upaya penyerangan terjadi dua hari sehabis bom pipa ditemukan di kotak pos kediaman pengusaha kaya dan filantropis George Soros, yang dikritik oleh kelompok-kelompok sayap kanan alasannya yaitu mendukung agenda liberal.

Peristiwa ini terjadi dua ahad sebelum pemilu sela di Amerika Serikat.

Let's block ads! (Why?)

baca Lagi deh https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45973006

Subscribe to receive free email updates:

ADS