BELAKANGAN tengah ramai saling sindir antara kubu Jokowi-Ma'ruf dan kubu Prabowo-Sandi terkait politik kebohongan.
Hal itu berawal mulai dari pidato Jokowi dikala pengarahan tim pemenangan yang menyinggung perihal politik kebohongan.
TvOne membahas hal ini diunggah di akun youtube tvOneNews berjudul 'Laporan Utama : Politik Kebohongan, Sindiran atau Refleksi? (23/10/2018)'.
Dalam video itu ditampilkan ucapan Presiden Jokowi terkait politik kebohongan yang lalu ditanggapi kubu Prabowo-Sandi.
"Kita harus akhiri politik kebohongan, politik yang merasa benar sendiri, dan mari kita perkuat politik pembangunan, politik kerja, politik berkarya. Pembangunan bangsa untuk menghadirkan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Pembangunan sumber daya insan indonesia yang unggul, yang siap bersaing di kurun revolusi industri. Sehingga kemajuan ini di dapat mewujudkan kejayaan Indonesia," Presiden Jokowi dikala memperlihatkan pengarahan kepada tim pemenangannya.
Seusai kegiatan Presiden Jokowi memastikan pidatonya ia tujukan untuk memastikan biar juru bicara di tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf tidak melaksanakan politik kebohongan.
"Saya sampaikan jangan, saya ingin memastikan satu per satu, hati-hati, jangan, jangan, jangan. Yang sering saya sampaikan, langgar gagasan, langgar ide, langgar program, langgar prestasi, langgar rekam jejak. Masyarakat harus mulai kita bawa ke arah itu. Jangan perpolitikan kita dibanjiri oleh politik kebohongan, sangat berbahaya sekali," ujar Presiden Jokowi.
Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, memberikan bahwa kebohongan itu ialah memberikan data yang tak kuat.
"Apa yang disampaikan contohnya soal serangan kepada pemerintahan Jokowi dengan menyampaikan kondisi ekonomi kita sedang tidak baik. tentu kita harus melihat juga apa dasarnya menyampaikan kondisi ekonomi kita tidak sedang baik," kata Ace Hasan.
Ace Hasan juga menyindir beberapa pernyataan Cawapres Sandiaga Uno yang bersama-sama tak sesuai dengan fakta.
baca Lagi deh http://wartakota.tribunnews.com/2018/10/24/pakar-beri-penjelasan-fadli-zon-salah-kalau-artikan-presiden-jokowi-lakukan-politik-kebohongan